Hidup di Dunia Hanya Sementara.
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan perbuatan-perbuatan buruk mereka kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah mereka meraba-raba dalam kesesatan.Merekalah orang-orang yang akan beroleh azab seksa yang buruk (di dunia) dan mereka pula pada hari akhirat adalah orang-orang yang palig rugi."(An-Nami: 4-5)
Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan di uji, dilatih, kemudian meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat tempat tinggal selamanya.
Harta benda serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan kerana harta benda dan kesenangan tersebut ditujukan hanya agar manusia mengingati hari akhirat. Allah menjelaskan betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan:,
"Ketahuilah bahawa (yang dikatakan) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan hidup yang berupa semata-mata) permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan (yang mengurang), juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah-megah di antara kamu (dengan kelebihan, kekuatan, dan bangsa keturunan) serta berlumba-lumba membanyakkan harta benda dan anak pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang (menumbuhkan tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanamnya suka dan tertarik hati kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; akhirnya ia menjadi hancur bersepai; dan (hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (di sediakan bagi golongan yang hanya mengutamakan kehidupan dunia itu), dan (ada pula) keampunan besar serta keredaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat). Dan (ingatlah, bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya."(Al-Hadiid: 20)
"Dihiaskan (dan dijadikan indah) kepada manusia: kesukaan kepada benda-benda yang diingini nafsu, iaitu perempuan-perempuan dan anak-pinak; harta benda yang banyak bertimbun-timbun, dari emas dan perak; kuda peliharaan yang bertanda lagi terlatih; dan binatang-binatang ternak serta kebun-kebun tanaman. Semuanya itu ialah kesenangan hidup di dunia. Dan (ingatlah), pada sisi Allah ada tempat kembali yang sebaik-baiknya (iaitu Syurga). Katakanlah (wahai Muhammad): "Mahukah supaya aku khabarkan kepada kamu akan yang lebih baik daripada semuanya itu? Iaitu bagi orang-orang yang bertaqwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa Syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga pasangan-pasangan/ isteri-isteri yang suci bersih, serta (beroleh pula) keredaan dari Allah". Dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan hamba-hambaNya;"(A-li'Imraan: 14-15)
Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak sempurna dan tidak berharga dibandingkan kehidupan abadi di akhirat. Untuk mengambarkan hal ini, dunia menyimpan maksud "tempat yang sempit, pertelingkahan, dan kotor", Manusia menganggap usia 60-70 tahun sangat panjang dan memuaskan.
Akan tetapi, tiba-tiba kematian datang dan semua terkubur di liang lahad. Sebenarnya, ketika kematian mendekat, baru disedari betapa singkatnya waktu di dunia. Pada hari kebangkitan, Allah akan bertanya kepada manusia ,
"Allah bertanya lagi (kepada mereka yang kafir itu): "Berapa tahun lamanya kamu tinggal di bumi?. Mereka menjawab: Kami tinggal (di dunia) selama sehari atau sebahagian dari sehari; maka bertanyalah kepada golongan (malaikat) yang menjaga urusan menghitung. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa sahaja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia). Maka adakah patut kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) sahaja dengan tiada sebarang hikmat pada ciptaan itu? Dan kamu (menyangka pula) tidak akan dikembalikan kepada Kami?."( Al-Mu'minuun : 112-115)
Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, bererti hukuman abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.
Allah memberikan azab bagi mereka:
"Mereka itulah orang-orang yang membeli (mengutamakan) kehidupan dunia (dan kesenangannya) dengan (meninggalkan perintah-perintah Allah yang membawa kebahagiaan dalam kehidupan) akhirat; maka tidak akan diringankan azab seksa mereka (pada hari kiamat), dan mereka pula tidak akan diberikan pertolongan.(Al-Baqarah: 86)
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak menaruh ingatan akan menemui Kami (pada hari akhirat untuk menerima balasan), dan yang reda (berpuashati) dengan kehidupan dunia semata-mata serta merasa tenang tenteram dengannya, dan orang-orang yang tidak mengindahkan ayat-ayat (keterangan dan tanda-tanda kekuasasaan) Kami, Mereka yang demikian keadaannya (di dunia), tempat kediaman mereka (di akhirat) ialah neraka; disebabkan keingkaran dan kederhakaan yang mereka telah lakukan."(yunus: 7-8)
Bagi mereka yang lupa bahawa dunia merupakan tempat sementara dan mereka tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup, menganggap dunia ini milik diri mereka, serta berTuhankan diri mereka sendiri, Allah akan memberikan hukuman yang berat.
Al-Qur'an mengambarkan keadaan yang demikian:
"Maka (dapatlah masing-masing mengetahui kesudahannya); adapun orang yang melampau (perbuatan derhakanya), Serta ia mengutamakan kehidupan dunia semata-mata, Maka sesungguhnya neraka Jahanamlah tempat kediamannya."(An-Naazi'aat: 37-39)
No comments:
Post a Comment