Tidak Berselisih
di Antara Orang-Orang Beriman
Salah satu rahasia keberhasilan orang-orang
beriman adalah eratnya tali ukhuwah dan solidaritas. Al-Qur`an menekankan
pentingnya persatuan, “Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (ash-Shaff: 4)
Perkataan atau perbuatan yang
merusak eratnya ukhuwah akan menjadi musuh dan melawan agamanya sendiri. Dalam
Al-Qur`an, Allah memperingatkan kaum muslimin agar waspada terhadap ancaman
ini,
“Dan taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya, Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (al-Anfaal: 46)
Selanjutnya, orang yang beriman
dengan tulus harus berhati-hati agar tidak bertengkar, menjauhi kata-kata atau
sikap yang dapat melukai perasaan saudaranya. Selanjutnya, ia harus berlaku
sedemikian rupa untuk menghindari pertengkaran serta menambah kepercayaan di
antara mereka. Di dalam Al-Qur`an, kita dapatkan perintah yang jelas,
“Dan katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).
Sesungguhnya, setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya,
setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (al-Israa`: 53)
Jika orang yang beriman berbeda
pendapat dengan saudaranya pada suatu masalah, ia harus bertingkah laku dan
berkata dengan sopan dan lembut. Dalam mengeluarkan pendapat, ia harus
memperlihatkan asas “musyawarah” dan tidak “berdebat”. Jika ada pertikaian di
antara dua orang beriman, yang harus dilakukan adalah mengacu pada ayat,
“Sesungguhnya, orang-orang mukmin
adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (al-Hujuraat:
10)
Harus dicatat bahwa perdebatan
kecil akan berpengaruh negatif pada jalan dakwah.
No comments:
Post a Comment