NAMA BLOGGERS

Tuesday, March 29, 2011

Teladan Keadilan Rasulullah Saw.

Teladan Keadilan Rasulullah Saw.
     "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan Allah, serta mereka memusuhi Rasul Allah setelah ternyata kepada mereka kebenaran petunjuk (yang dibawanya), mereka tidak sekali-kali akan dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun, dan (sebaliknya) Allah akan menghampakan perbuatan dan amal-amal mereka. Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah, dan janganlah kamu batalkan amal-amal kamu! "(Muhammad: 32-33)
     
     "Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang sentiasa menegakkan keadilan, lagi menjadi saksi (yang menerangkan kebenaran) kerana Allah, sekalipun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu bapa dan kaum kerabat kamu. Kalaulah orang (yang didakwa) itu kaya atau miskin (maka janganlah kamu terhalang daripada menjadi saksi yang memperkatakan kebenaran disebabkan kamu bertimbang rasa), kerana Allah lebih bertimbang rasa kepada keduanya. Oleh itu, janganlah kamu turutkan hawa nafsu supaya kamu tidak menyeleweng dari keadilan. Dan jika kamu memutar-balikkan keterangan ataupun enggan (daripada menjadi saksi), maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan."(An-Nisaa': 135)
     Ayat di atas adalah perintah Allah kepada kaum mukminin untuk bersikap adil. Oleh kerana itu, Rasulullah Saw. mempratikkan sepenuh hati perintah Allah ini.
      Aturan aturan beliau dalam memerintah kaum muslim, sikap toleransi beliau terhadap agama lain, bahasa, ras, dan suku, serta cara beliau tidak mendiskriminasikan antara yang kaya dan miskin, namun melakukan setiap orang sedarjat, membuat  Rasulullah Saw. menjadi contoh sempurna bagi seluruh umat manusia. Allah menyatakan hal ini kepada Rasulullah Saw.
     "Mereka sangat suka mendengar berita-berita dusta, sangat suka memakan segala yang haram (rasuah dan sebagainya). Oleh itu kalau mereka datang kepadamu, maka hukumlah di antara mereka (dengan apa yang telah diterangkan oleh Allah), atau berpalinglah dari mereka; dan kalau engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan dapat membahayakanmu sedikitpun; dan jika engkau menghukum maka hukumlah di antara mereka dengan adil; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil."(Al-Maaidah: 42)
     Rasulullah Saw. sebagai teladan keimanan, mematuhi perintah-perintah Allah meski harus berdepan dengan sulit dan tidak pernah membuat satu kelonggaran pun dalam menjalankan keadilan:
     "Katakanlah: "Tuhanku menyuruh berlaku adil (pada segala perkara), dan (menyuruh supaya kamu) hadapkan muka (dan hati) kamu (kepada Allah) dengan betul pada tiap-tiap kali mengerjakan sembahyang, dan beribadatlah dengan mengikhlaskan amal agama kamu kepadaNya semata-mata; (kerana) sebagaimana Ia telah menjadikan kamu pada mulanya, (demikian pula) kamu akan kembali (kepadaNya)."(Al-A'raaf: 29)
     Sejumlah peristiwa terjadi untuk menguji rasa keadilan Rasulullah Saw. Namun, keadilan yang diterapkan Rasulullah Saw. merupakan sumber dari kedamaian dan keamanan bagi berbagai komuniti berbeza. Pada kehadiran Rasulullah Saw. Nasarani, Yahudi, dan kaum yang lain diperlakukan secara sedarjat.

No comments:

.