Al-Qur`an adalah wahyu Allah yang
diturunkan untuk mengingatkan manusia. Ketika Al-Qur’an membantu meningkatkan keimanan
orang-orang beriman, pada saat yang sama Al-Qur`an mengungkapkan penolakan
orang-orang yang ingkar.
"Dia lah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran. Sebahagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat-ayat "Muhkamaat" (yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya); ayat-ayat Muhkamaat itu ialah ibu (atau pokok) isi Al-Quran. Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat "Mutasyaabihaat" (yang samar-samar, tidak terang maksudnya). Oleh sebab itu (timbulah faham yang berlainan menurut kandungan hati masing-masing) - adapun orang-orang yang ada dalam hatinya kecenderungan ke arah kesesatan, maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar dari Al-Quran untuk mencari fitnah dan mencari-cari Takwilnya (memutarkan maksudnya menurut yang disukainya). Padahal tidak ada yang mengetahui Takwilnya (tafsir maksudnya yang sebenar) melainkan Allah. Dan orang-orang yang tetap teguh serta mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama, berkata:" Kami beriman kepadanya, semuanya itu datangnya dari sisi Tuhan kami" Dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan peringatan melainkan orang-orang yang berfikiran."(A-li'Imraan 3:7)
Hal itu berarti dalam beberapa
ayat Al-Qur`an terdapat ungkapan tentang penyimpangan “orang-orang yang hatinya
condong kepada kesesatan” dan juga peningkatan keimanan dan kepasrahan kaum
mukminin.
Haruslah dicatat bahwa tidak ada seorang
pun yang dapat menjamin bahwa dirinya akan dapat terus memelihara keimanannya. Kaum
mukminin bisa kehilangan Al-Qur`an dalam hatinya akibat godaan setan. Biasanya,
mereka tidak dapat menangkap hikmah Al-Qur`an sewaktu membacanya ketika berada di
bawah pengaruh setan. Itulah sebabnya mengapa Allah memerintahkan orang beriman
agar berlindung kepada-Nya dari pengaruh setan sebelum membaca Al-Qur`an,
"Oleh itu, apabila engkau membaca Al-Quran, maka hendaklah engkau terlebih dahulu) memohon perlindungan kepada Allah dari hasutan Syaitan yang kena rejam."(Al-Nahl 16:98)
"Oleh itu, apabila engkau membaca Al-Quran, maka hendaklah engkau terlebih dahulu) memohon perlindungan kepada Allah dari hasutan Syaitan yang kena rejam."(Al-Nahl 16:98)
Perintah ini sangat penting
kerana mengingatkan orang beriman akan kehadiran dan akviti setan yang tiada
henti. Dalam bekerja, setan menunggu orang-orang yang berada di jalan yang
lurus serta mengganggu mereka “dari depan dan belakang, dari kanan dan kiri”.
Strategi iblis tersebut dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur`an. Keselamatan
dari tipu daya iblis dapat diraih hanya melalui Al-Qur`an, yang memperingatkan
kita agar melawan trik-trik iblis dan meminta kita agar menghindari mereka.
Jalan keluarnya adalah dengan menerima Al-Qur`an sebagai satu-satunya panduan
dan membacanya setelah berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
No comments:
Post a Comment