Menjadi sederhana memerlukan sikap
yang berada dalam batasan Al-Qur`an, yaitu mengerjakan perintah agama dan
menjauhi larangannya. Hal ini memerlukan pandangan yang seimbang. Ketika orang
beriman terlibat dengan masyarakat keduniawian, ia tidak meniru perbuatan
masyarakat tersebut. Orang beriman harus selalu mematuhi apa yang tertulis
dalam Al-Qur`an, tetap konsisten dalam setiap pendekatan.
Hal ini bukanlah sesuatu yang
hanya dilakukan ketika orang beriman berada di luar lingkungannya sendiri, melainkan
berlaku sama ketika ia berada di tengah-tengah kaumnya. Juga ketika berada dalam
situasi di saat harus memperlihatkan kesopanan,
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengangkat suara kamu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu menyaringkan suara (dengan lantang) semasa bercakap dengannya sebagaimana setengah kamu menyaringkan suaranya semasa bercakap dengan setengahnya yang lain. (Larangan yang demikian) supaya amal-amal kamu tidak hapus pahalanya, sedang kamu tidak menyedarinya."(Al-Hujuraat 49:2)
Lagi pula, risiko dari berbuat
tidak seimbang akan muncul dalam melakukan sesuatu yang nampaknya wajar. Hal
ini disebabkan tidak semua sikap sesuai dengan setiap situasi. Cara percakapan atau bertingkah laku terkadang menjadi “tidak sesuai” atau “tidak tepat” meski
tidak dilarang. Itulah sebabnya, orang beriman dilarang berlidah tajam atau
menurutkan perilaku ekstrem. Ia harus membangun keperibadiannya sehingga tidak
menjadi salah tingkah ataupun terlalu senang dan tidak pernah kehilangan pertimbangan atau berlaku kasar. Al-Qur`an menjelaskan tentang perilaku yang tidak
disukai ini,
"Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di bumi, dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di dalam Kitab (pengetahuan Kami) sebelum Kami menjadikannya; sesungguhnya mengadakan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kamu diberitahu tentang itu) supaya kamu tidak bersedih hati akan apa yang telah luput daripada kamu, dan tidak pula bergembira (secara sombong dan bangga) dengan apa yang diberikan kepada kamu. Dan (ingatlah), Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan diri." (Al-Hadiid 57:22-23)
1 comment:
beserdahana adalah yg terbaik..
Post a Comment