Jika menentukan bentuk fizikal kita
saja tidak boleh, apa lagi menentukan takdir kita. Hanya Allahlah yang berhak
menentukan kelahiran manusia, lingkungannya, keluarganya, serta pengalaman yang
akan ia dapatkan dalam hidupnya. Allah pulalah yang mengilhami kita kebijakan
dan kebaikan.
Iman kita bahkan tidak bergantung
pada watak kita sendiri. Allah pulalah Yang Maha Esa yang memberikan kita
keimanan. Dialah yang mengarahkan, mengajarkan, dan melatih, sebagaimana
jawaban Musa a.s. atas pertanyaan Firaun,
"Nabi Musa menjawab: "Tuhan kami ialah yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu: kejadian semulajadinya yang sesuai dengannya, kemudian Ia memberi petunjuk kepadanya akan cara menggunakannya" (Taha 20:50)
"Nabi Musa menjawab: "Tuhan kami ialah yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu: kejadian semulajadinya yang sesuai dengannya, kemudian Ia memberi petunjuk kepadanya akan cara menggunakannya" (Taha 20:50)
Kerana itu, orang beriman adalah
orang-orang yang dipilih oleh kemurahan Allah,
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah)............." (Al-Qasas 28:68)
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah)............." (Al-Qasas 28:68)
Orang-orang yang masuk neraka
adalah mereka yang layak menerimanya kerana mereka menentang Allah Yang telah
menciptakan diri mereka. Dengan kemurkaan Allah, mereka menerima balasan yang setimpal bagi mereka. Hal ini sebagaimana orang-orang yang mengharapkan surga, dengan
disertai usaha-usaha untuk mensyukuri rahmat dan kurnia-Nya, Allah swt.
melimpahkan kemurahan dan rahmat-Nya.
Orang-orang beriman harus bersyukur
telah dipilih Allah dan harus berterima kasih serta memuji Allah dengan segenap
jiwa untuk semua yang telah Dia berikan kepada mereka dengan kemurahan-Nya.
Mereka harus menghargai kerana mereka terpilih di antara jutaan orang dan kerana mereka adalah hamba-hamba yang dirahmati Allah, dipilih dan dijauhkan dari kaum
yang menghadapi kehancuran. Semua tingkah laku orang beriman harus mencerminkan
penghormatan terhadap hak istimewa ini. Allah menggambarkan orang-orang yang
menghadapi keruntuhan,
"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar."(Al-'Asr 103:1-3)
Adakah penghormatan yang lebih
tinggi daripada diselamatkan dan dimuliakan oleh Tuhan seluruh alam?
No comments:
Post a Comment