Rendah Hati
Anggota dari kelompok orang-orang yang ingkar biasanya
bersifat kasar, tidak peduli, dan buruk akhlaknya. Semua ini disebabkan
keegoisan orang-orang yang ingkar. Mereka menyangka dapat hidup sendiri
sehingga tidak memerlukan yang lainnya. Akan tetapi, kelompok orang beriman
sangat berbeda dengan orang-orang tersebut kerana salah satu kareter orang
beriman ialah menahan nafsu serakah.
Mereka yang dapat menahan nafsu akan
menjadi orang yang penuh perhatian terhadap sesama. Al-Qur`an memberitakan
jenis pengorbanan antara orang-orang Mekah yang hijrah bersama Rasulullah saw. (Muhajirin)
dan orang-orang Madinah yang menolong mereka (Anshar),
“Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri (Madinah) serta beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke negeri mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat. Dan (ingatlah), sesiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya."
(Al-Hasy-r 59:9)
(Al-Hasy-r 59:9)
Seperti yang disebutkan dalam ayat
tersebut, orang-orang beriman harus mendahulukan kepentingan saudaranya di atas
kepentingan pribadi. Itulah sebenar-benarnya iman: kepatuhan dan persaudaraan.
Mendahulukan kepentingan
saudaranya tidak terbatas dalam berhubungan dengan hal-hal fisik saja. Ukhuwah
juga tidak terpisah dari pemikiran. Seseorang yang beriman harus menyadari
kebutuhan dan masalah saudaranya lebih dari dirinya sendiri.
Sikap kasar dan berakhlak buruk
menunjukkan kelemahan iman seseorang. Seseorang yang tidak menyadari betapa
tindakannya akan memengaruhi orang lain dan berbuat menurut apa yang
“dikehendaki” saja, bukanlah contoh orang beriman yang digambarkan Allah. Al-Qur`an
menitikberatkan hal ini dengan beberapa contoh tindakan yang berakhlak mulia
maupun yang buruk. Dan yang terpenting adalah dengan memuliakan dan menghormati
Rasululah saw.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai (melakukan sesuatu perkara) sebelum (mendapat hukum atau kebenaran) Allah dan RasulNya; dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."
(Al-Hujuraat 49:1)
(Al-Hujuraat 49:1)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi (menunggu makanan masak kerana hendak makan bersama), kecuali kamu dijemput untuk menghadiri jamuan, bukan dengan menunggu-nunggu masa sajiannya; tetapi apabila kamu dijemput maka masuklah (pada waktu yang ditetapkan); kemudian setelah kamu makan maka hendaklah masing-masing bersurai dan janganlah duduk bersenang-senang dengan berbual-bual. Sesungguhnya yang demikian itu menyakiti dan menyusahkan Nabi sehingga ia merasa malu (hendak menyatakan hal itu) kepada kamu, sedang Allah tidak malu daripada menyatakan kebenaran. Dan apabila kamu meminta sesuatu yang harus diminta dari isteri-isteri Nabi maka mintalah kepada mereka dari sebalik tabir. Cara yang demikian lebih suci bagi hati kamu dan hati mereka. Dan kamu tidak boleh sama sekali menyakiti Rasul Allah dan tidak boleh berkahwin dengan isteri-isterinya sesudah ia wafat selama-lamanya. Sesungguhnya segala yang tersebut itu adalah amat besar dosanya di sisi Allah."
(Al-Ahzaab 33:53)
(Al-Ahzaab 33:53)
Orang yang dibesarkan dengan
ajaran Al-Qur`an akan menjadi mulia, sopan, santun, dan berakhlak mulia. Inilah
sifat alami orang beriman yang mendahului kepentingan saudaranya di atas
kepentingan pribadi dan yang memberi makan orang-orang fakir, anak yatim, dan para
tahanan kerana cinta kepada Allah. Berakhlak mulia menjadi sifat penghuni
surga. Tidak mengganggu saudaranya ketika mempunyai urusan penting, berdiam
diri ketika temannya sedang shalat, membuat saudaranya merasa aman, menawarkan
bantuan dan melayani mereka tanpa bertanya merupakan contoh perbuatan baik. Akan
tetapi, semua itu merupakan contoh yang menuntut perubahan situasi dan keadaan.
No comments:
Post a Comment