Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, tidak ada satu
pun di muka bumi ini yang diciptakan sia-sia, tetapi dengan maksud tertentu.
Pemahaman ini bergantung pada kecerdasan manusia sendiri. Bagi yang beriman,
kecerdasan dan kebijaksanaannya meningkat; mereka dapat memahami alasan ini
semakin baik dari waktu ke waktu.
Salah satu ajaran terpenting
adalah bahwa kita selalu diuji sepanjang hidup kita. Allah menguji keikhlasan
dan keimanan kita dalam kejadian-kejadian yang berbeda. Dia juga memberikan
kurniaan untuk menguji apakah kita termasuk orang-orang yang bersyukur ataukah
sebaliknya. Dia menciptakan berbagai kesulitan bagi kita untuk mengetahui
apakah kita bersabar atau tidak,
"Tiap-tiap diri akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan"(Al-Anbiyaa' 21:35)
"Tiap-tiap diri akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan"(Al-Anbiyaa' 21:35)
Kita juga diuji dengan berbagai
cara. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur`an pada ayat,
"Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar"(Al-Baqarah 2:155)
Kehidupan kita secara terencana
merupakan "benda" untuk diuji. Mulanya, kita diuji melalui fisikal kita. Al-Qur`an
menyatakan,
"Sesungguhnya Kami telah aturkan cara mencipta manusia bermulanya dari air mani yang bercampur (dari pati benih lelaki dan perempuan), serta Kami tetap mengujinya (dengan kewajipan-kewajipan); oleh itu maka Kami jadikan dia berkeadaan mendengar dan melihat."(Al-Insaan 76:2)
Kerana itu, setiap yang kita dengar dan lihat sebenarnya merupakan bagian dari ujian
tersebut. Dalam segala situasi, kita akan diuji untuk melihat apakah kita
berperilaku sesuai dengan Al-Qur`an ataukah dengan keinginan kita sendiri yang
sia-sia.
Allah menguji ketabahan
orang-orang beriman dengan berbagai kesulitan. Salah satunya adalah tekanan dari
orang-orang ingkar. Semua tindakan buruk, seperti hinaan, ejekan, kekerasan,
dan bahkan siksaan serta pembunuhan, hanyalah ujian untuk orang-orang beriman.
"Demi sesungguhnya, kamu akan diuji pada harta benda dan diri kamu. Dan demi sesungguhnya, kamu akan mendengar dari orang-orang yang telah diberikan Kitab dahulu daripada kamu dan orang-orang yang musyrik: banyak (tuduhan-tuduhan dan cacian) yang menyakitkan hati. Dalam pada itu, jika kamu bersabar dan bertaqwa maka sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang dikehendaki diambil berat (melakukannya)."(A-li'Imraan 3:186)
Hal yang terpenting untuk
dipahami adalah bahwa semua kehilangan dan kecelakaan ini diciptakan Allah
sebagai ujian khusus. Bagi mereka yang tidak paham, hal ini akan menjadikannya
fasik. Al-Qur`an meriwayatkan kisah Yahudi,
"Dan bertanyalah kepada mereka (wahai Muhammad) mengenai (penduduk) bandar yang letaknya di tepi laut, semasa mereka melanggar larangan pada hari Sabtu, ketika datang kepada mereka pada hari Sabtu itu ikan-ikan (yang menjadi cubaan kepada) mereka, yang kelihatan timbul di muka air; sedang pada hari-hari lain, ikan-ikan itu tidak pula datang kepada mereka. Demikianlah kami menguji mereka (dengan cubaan itu) kerana mereka sentiasa berlaku fasik."(Al-A'raaf 7:163)
Hanya orang yang memiliki
kecerdasanlah yang dapat menyadari ujian ini dan dapat berhasil dalam ujian
dengan menggunakan kecerdasannya tersebut. Kerana itu, seorang yang beriman
jangan sampai lupa bahwa ia sedang diuji sepanjang hidupnya. Ujian ini tidak
akan berlalu atau surga tidak dapat diraih hanya dengan mengatakan “saya
beriman”.
"Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta."(Al-'Ankabuut 29:2-3)
Dalam ayat lain dijelaskan,
"Adakah kamu menyangka bahawa kamu akan masuk Syurga padahal belum lagi nyata kepada Allah (wujudnya) orang-orang yang berjihad (yang berjuang dengan bersungguh-sungguh) di antara kamu, dan (belum lagi) nyata (wujudnya) orang-orang yang sabar (tabah dan cekal hati dalam perjuangan)?"(A-li'Imraan 3:142)
8 comments:
ujian Allah .... terkadang ujian yg datang bukan semestinya besar .... tersepak batu itu jg adalah ujian, namun sedarkah kita akan hakikat itu.
ujian Allah datang dari perbagai bentuk. kita harus bijak menangani ujian ini. jangan cepat melatah.
Setiap ujian pasti ada hikmahnya dari ALLAH SWT.
tu tande Allah sayang kita,,
terimakasih semua atas peringatan..
salam sahabat
semoga kita kuat menghadapi ujian Allah ya
salam sukses
bnyk masalah..kita tenang dan selesaikannya...
ujian yg dtg x putus2 ..semoga Allah memberikan kekuatan kpdku.
zukidin.blogspot.com
Post a Comment